Pengunjung PGT

Jumat, 06 November 2015

Kisah Putri Sitanganbulu

Adalah seorang yang bernama Ama Raja Irumana, mempunyai lima orang anak yaitu Ompu Tarabini, Ompu Togaraja, Ompu Sampetua, Tuan Silamin dan Ampangisi, serta seorang perempuan yang bernama Sitaganbulu. Disebut namanya Sitaganbulu adalah karena tubuhnya seukuran 'Tagan', kurang lebih sebesar Jagung. Mereka lahir di AEK NAULI dari Ibu Boru Situmorang..

Ampangisi pergi membuka erkampungan baru dekat kaki gunung Uludarat yang dsb namanya Pollung Mulana atau Aek Pollung sekarang. Saudara perempuannya (ito-nya) yakni Sitaganbulu ikut dibawa serta.
Dalam perjalanan menuju Aek Pollung, di Dolok Nabolon; Ampangisi bertemu dgn seekor Harimau yg sedang mengaum kesakitan.. Ampangisi mempperhatikan Harimau itu seperti minta pertolongan. Ditenggorokannya terselip sepotong tulang . Ampangisi memberanikan diri mengambil tulang tersebut, dan Harimau tsb tidak menderita kesakitan lagi. Kemudian Harimau tsb bersahabat dgn Ampangisi. Dan Harimau tsb menjadi jinak dan patuh kepada Ampangisi..

Setelah beberapa lama, Ampangisi bermukim di Aek Pollung. Suatu ketika saat dia sedang bekerja didekat pondoknya, datanglah seorang lelaki bertamu. Setelah bertegur sapa dan 'martarombo' mereka menjadi akrab dan berbincang2.. Ketika mereka sedang asyik berbincang2, terdengarlah Sitaganbulu berdendang menyanyi dgn suara yang merdu.. Si lelaki tamu yang bernama Datu Parngongo itu pun tertarik dgn suara Sitaganbulu yg merdu itu. Lalu dia bertanya kepada Ampangisi.j
"Yang bernyanyi itu, siapa" tanya Datu Parngongo.
"Itu adalah putri saya, namanya Sitaganbulu" jawab Ampangisi

Datu Parngongo semakin tertarik pada lagu yg dinyanykan Sitaganbulu itu. Suaranya begitu merdu, dibayangkannya bahwa pemilik suara itu pasti Cantik jelita.. Lalu Datu Parngongo meminta agar berkenalan dgn Sitaganbulu tersebut. Tetapi Ampangisi tidak mengizinkan nya..
"Sitaganbulu itu jelek orangnya. Tidak pantas diperkenalkan dgnmu." Kata Ampangisi.
Datu parngongo berkeras, bukan saja untuk berkenalan, dia juga sekaligus meminta untuk dijadikan istrinya. Ucapan Ampangisi yang menyatakan Sitaganbulu itu jelek, dikira Datu Parngongo hanya sekedar merendah saja..

Melihat kesungguhan Datu Parngongo yang demikian, maka luluhlah hati Ampangisi. Kemudian Ampangisi membuat syarat yaitu; Datu Parngongo bersumpah dulu tidak akan menyianyiakan gadis bernama Sitaganbulu tersebut apabila ternyata Jelek.. Datu Parngongo bersumpah, akan menerima Sitaganbulu sebagai istrinya apapun adanya. Lalu pemilik suara merdu bernama Sitaganbulu itu diangkat di kantongan (hadang-hadangan) dan diserahkan kepada Datu Parngongo. Datu Parngongo terkejut karena tidak menduga gadis pemilik suara merdu itu hanya sebesar Jagung dan Kulitnya pun bersisik seperti Sisik Ular.. Datu Parngongo mengingkari janjinya, dia hendak pergi meninggalkan Ampangisi tanpa membawa Sitaganbulu.

Ampangisi marah, dia menyuruh Harimau mencegat agar Datu Parngongo tidak boleh pergi kalau tidak membawa Sitaganbulu. Akhirnya Datu Parngongo menerima Sitaganbulu dengan niat jelek yaitu akan membunuhnya dan akan dijadikan sebagai reramuan pangulu balang.

Sesampainya Datu Parngongo di Tamba, dia menyiapkan sebuah Kuali besar. Kuali itu di isi air dan dpanaskan sampai mendidih! Didekat kuali yg berisi air yang mendidih itu digelar selembar Ulos Ragidup. Datu Parngongo berkata kepada Sitaganbulu ; "Kamu akan kujadikan Tumbal, akan kurebus dikuali ini, tetapi, bila benar kamu dapat dijadikan istri, melompatlah ke Ulos Ragidup sana.!".

Sitaganbulu diam saja diperlakukan demikian, ternyata Datu Parngongo sangat serius dan langsung melemparkan Sitaganbulu ke Air mendidih di kuali besar tersebut.. Namun tiba2,sesosok tubuh berkelebat melompat dari kuali tersebut. Sosok tubuh yang berkelebat tersebut menjelma menjadi seorang gadis Cantik, dan duduk diatas Ulos Ragidup, lalu Ulos tersebut dipergunakan nya untuk menutupi tubuhnya.. Sedangkan di kuali besar yang berisi air mendidih tersebut, ada seekor ular yang sisiknya sama seperti sisik Sitaganbulu sebelumnya. Selain seekor ular, didalam kuali itu juga banyak kepingan2 Emas..

Datu Parngongo bersukacita. Dia menyambut kehadiran gadis cantik itu dengan pesta besar. Nama-nya pun diganti menjadi SI HAPASPILIN. ..dengan rasa sukacita, diutuslah utusan ke Hula-Hula nya Ampangisi untuk menerima Mas Kawin sekaligus untuk melaksanakan pesta perkawinan dalam 'adat nagok'

Setelah pesan dari utusan Datu Parngongo itu diterima Ampangisi, dia pun pergi menghubungi abang2nya agar bersama2 pergi ke (huta) Tamba menghadapi pesta adat nagok perkawinan putri Sitaganbulu dan Datu Parngongo bermarga Tamba itu. Karena sesuatu hal, keempat Saudaranya itu tidak bisa ikut, lalu Ampangisi menghubungi 'Panarotang Banjarnahor' di Hutajulu,Parsingguran.. Panarotang yang sudah lama menjadi sahabatnya itu pun bersedia dan bertindak sebagai 'Suhut Paidua'.

Sesampainya Ampangisi dan rombongan di Tamba, Datu Parngongo dan Sihapaspinilian serta keluarga lain-nya menyambut kedatangan mereka. Ampangisi heran, sebab wanita yang akan menjadi istri Datu Parngongo itu sangat Cantik, sedang Sitaganbulu kecil dan jelek sepengetahuannya selama ini.. Ampangisi menolak dan tidak terima si Hapaspinilian yang akan menjadi istri Datu Parngongo itu sebagai borunya. Melihat sikap Ampangisi yang demikian itu maka si Hapaspinilian mengaku bahwa dialah Sitaganbulu yang dulu diserahkan kepada Datu Parngongo untuk dijadikan sebagai istrinya itu. Namun Ampangisi belum percaya,, kemudian Si Hapaspinilian memanggil si Harimau yang ikut dalam rombongan mereka. Lalu Harimau tersebut menghampiri dan menjilati kaki Si Hapaspinilian. Melihat itu, Ampangisi pun percaya bahwa wanita cantik tersebut yang menjadi Istri Datu Parngongo adalah Sitaganbulu yang dulu Kecil dan Jelek..

Pesta adatpun berlangsung. Ampangisi menerima Mas Kawin berupa kepingan2 Emas yang cukup banyak dari Datu Parngongo..
Selesai..
 
Penulis : A Arga Sigalingging.

0 komentar:

Posting Komentar